20-08-2007, 04:20 PM | #2 |
[DS] Mania Join Date: Oct 2006 Posts: 299 Thanks: 0 Thanked 2 in 2 Posts | Macam-Macam Vitamin & Kegunaannya (2) 6. Vitamin B6. - Sumber yang mengandung vitamin B6 = Kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya. 7. Vitamin B12. - Sumber yang mengandung vitamin B12 = Telur, hati, daging, dan lainnya. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = Kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya. 8. Vitamin C. - Sumber yang mengandung vitamin C = Jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = Mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain 9. Vitamin D. - Sumber yang mengandung vitamin D = Minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = Gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X. 10. Vitamin E. - Sumber yang mengandung vitamin E = Ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = Bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll. 11. Vitamin K. - Sumber yang mengandung vitamin K = Susu, kuning telur, sayuran segar, dll. - Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K = Darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya. |
Tindakan ini dilakukan pada klien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena ( infus ). Pemberian cairan infuse dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan ini membutuhkan kester lan mengingat langsung berhubungan dengan pembuluh darah. Pemberian cairan melalui infuse dengan memasukkan ke dalam vena ( pembuluh darah pasien ) diantaranya vena lengan ( vena safalika basilica dan mediana kubiti ), pada tungkai (vena safena ), atau pada vena yang ada di kepala, seperti vena temporalis frontalis ( khusus untuk anak-anak). Selain pemberian infuse pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien yang mengalami syok, intoksikasi berat, pra dan pascabedah, sebelum tranfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.
Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
2. infus pengobatan dan pemberian nutrisi
Alat dan bahan
1. Standar infus
2. Set infus
3. Cairan sesuai program medik
4. jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
5. Pengalas
6. Torniket
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadin
12. Sarung tangan
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cucu tangan
3. hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses slang ke botol infuse
4. isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian da buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar
5. letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan penginfusan
6. lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar )
7. Gunakan sarung tangan steril
8. disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
9. lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
11. setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infus
12. buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
13. lakukan fiksasi dengan kasa steril
14. tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan